Sunday, August 7, 2016

[STORY] Mereka


Mereka tengah membuatku dengki setengah mati.
Mereka sedang tertawa lepas bersama orang orang yang mereka miliki.
Menyantap makanan sesekali, lalu menepuk pundak, menjawil telinga, terkikik kikik.
Sepertinya seru sekali.

Mereka memanggil pelayan, ingin menambah beberapa porsi lasagna.
Rupanya tertawa membuat mereka kembali lapar.
Lalu kulihat satu diatara mereka berdiri tegak.
Mungkin hendak ke kamar kecil, untuk membuang hajat, atau sekedar berkaca.
Tapi ternyata kusalah, ia tidak berbelok ke kamar kecil di sebelah kanan.

—-
Aku hanyalah seorang penikmat kebahagiaan orang lain.
Aku bukan penikmat kebahagiaan diri sendiri.
Entah aku tidak paham caranya, atau justru kebahagiaan itu tidak kunjung hadir.
Aku kembali menyesap secangkir kopi panas yang sudah dingin.

—-
Oh, ternyata seseorang tadi telah kembali, melanjutkan derai tawa yang sempat terhenti.
Oh, ternyata lasagna yang mereka pesan telah tiba dan sedang disantapi.

—-
Aku hanyalah seorang penikmat kebahagiaan orang lain.
Aku bukan penikmat kebahagiaan diri sendiri.
Entah aku tidak paham caranya, atau justru kebahagiaan itu tidak kunjung hadir.
Aku kembali menyantap makanan dihadapanku, seporsi makaroni.

—-
Oh, mereka telah beranjak. Rupanya aku mengunyah makaroni ku terlalu lama hingga sebagian besar orang yang ada di restoran ini telah pergi.
Baiklah, makaroniku telah habis.
Mungkin sekarang aku bisa mencari objek lain, objek yang kebahagiannya dapat kunikmati.
This entry was posted in

0 comments:

Post a Comment