Tuesday, August 30, 2016

[REMINDER] MOST Recommended Islamic Channels on Youtube!!

Kalau kalian merasa 'kurang tertarik' dengan postingan mengenai apapun yang berkaitan dengan islam dalam bentuk "tulisan", atau merasa 'masih kurang' terhadap postingan dalam bentuk "gambar" seperti yang sering di posting di instagra*, mungkin menonton video dari channel-channel berikut ini patut dicoba!

SERIUS.

Ada banyak (banyak sekali!) video-video dakwah yang beredar di Youtube, but I strongly recommend you all to watch and even subscribe these channels! Why ?

1. Video ini sebenarnya adalah ceramah-ceramah para Ustadz 'high class' yang diedit sedemikian rupa sehingga paduan antara visual dan audionya sangat mendukung terciptanya suasana yang ........ tidak bisa diungkapkan. Kamu harus merasakannya sendiri. Hard to describe by words!

2. Sejujurnya ada sedikit rasa bersalah saat mengetik "ustadz 'high class'", karena bagaimanapun, apa sih pekerjaan di dunia ini yang lebih mulia dari seorang pendakwah yang senantiasa mengajak orang-orang kearah kebaikan, meski dengan segala keterbatasan yang ada? Tapi disatu sisi, as a human being, kita tidak bisa menolak bahwa kita sudah terlahir sepaket dengan sifat suka membandingkan segala sesuatu
Ceramahnya diambil dari ustadz-ustadz luar negri (yaiyalah! yang bikin channelnya juga orang luar ._.)
Lah, terus kenapa kalau ustadz luar negri?

Sama sekali bukan karena "alasan dangkal" apapun itu yang kalian pikirkan. Kalian kenal tidak dengan Nourma Ali Khan atau Mufti Menk? Pernah mendengar bagaimana mereka berceramah? Ya, kira-kira seperti itulah! Tegas dan mengena!

____________________________________________________________________________

Okay, sepertinya prolog-nya sudah cukup panjang. IMHO these are my most favourite channels! 

1. TheMercifulServant



2. TheProphetsPath



3. YaseenMedia



4. LoveAllah328



5. iLovUAllah



6. TalkIslam



7. LampuIslam (in Bahasa, channelnya orang kita)




________________________________________________________________________________


Monday, August 29, 2016

[DAILY LIFE] Macet



Ketika hukum kerumunan kendaraan di jalanan tidak sesuai dengan prinsip fisika yang menyatakan bahwa semakin kecil luas penampang maka kecepatan air akan semakin kencang..
Q = V x A

Q = debit air
V = kecepatan air
A = luas penampang aliran

Disaat kemacetan mengucap "hai", disaat bunyi klakson bersitegang memamerkan bahwa lengkingannya paling keras..

Disaat pengemudi dan penumpang bersatu padu dalam mengomeli satu sama lain, dan bahkan mengomeli 'petugas keamanan' yang dinilai tidak becus dan hanya pandai 'memeras uang'..

Aku juga.

Iya, aku juga berpikir, "kenapa sih orang-orang segitunya gak mau ngalah untuk ngasih jalan?" atau "kenapa sih polis* cuma nongol disaat jalanan lengang dan menghilang saat macet begini?"

Lalu, aku juga berpikir, "yang nge-klakson itu emangnya se-emergency apa sih urusannya sampai dia pengen cepat-cepat sampai? Emang ga bisa nunggu banget yak?"

Dan.

Sesuatu itu terpikir begitu saja.

Setiap mereka yang dijalanan, sedang melakukan suatu usaha demi mencapai satu tujuan, yakni sampai ditempat yang ingin dituju dengan segera. SEGERA. Jika kemacetan menyapa maka (sebagian besar, atau lebih dari setengah) akan mengumpat kemacetan yang sebenarnya tidak bersalah. ATAU. Mengumpat orang lain yang menyebabkan kemacetan tanpa pernah terpikir bahwa ia pun juga termasuk salah satu komponen yang menyebabkan kemacetan itu terjadi.

Kita luar biasa kritis terhadap kericuhan dan sumbatan yang datang dari luar.

____________________________________________________________________________

Dan yang lebih luar biasa lagi adalah,

kita luar biasa cuek terhadap kericuhan dan sumbatan yang datang dari dalam, dan bahkan bermanja-manja dalam sumbatan tersebut sehingga seiring berjalannya waktu sumbatan itu menumbuhkan jejamuran yang membuat kita seolah dalam masalah maha besar yang membuat panik agar segera keluar dari sana dan menyusul mereka yang telah berlari terlalu jauh sambil mengerok jamur yang basah lalu berlari namun oleh menapaknya kaki terhadap permukaan yang licin membuat kita tergelincir dan terjungkang...

(perumpamaannya agak lebay, maafkan ._.)

Jika harus memilih satu analogi dengan tingkat kemiripan paling tinggi, maka "kemalasan" bisa menjadi pilihan terbaik.

Andai aku juga bisa mengomeli diri sendiri disaat kemalasan memeluk mesra..
Aku yang membenci macet namun jatuh cinta pada berleha-leha dan membuang waktu..
Aku yang ingin segera wisuda namun menunda-nunda bimbingan bersama dosen pembimbing..
Andai aku se-annoyed saat "menunggu dosen sekian jam untuk konsultasi namun berujung batal karena kesibukan sang dosen" terhadap kemalasan diri sendiri..

*ehkokjadigini?

Ketika aku membenci wujud dan kata "inkonsistensi", namun secara tidak sadar membiarkannya bereplikasi didalam pemikiran dan membuatnya merasa 'feels like home'

...

Macet, ini untuk pertama kalinya aku berterimakasih padamu karena telah menyadarkanku.

Telah menyadarkanku bahwa aku tidak lebih dari seorang yang inkonsisten.

Telah menyadarkanku bahwa aku tidak lebih dari seorang yang m-u-n-a-f-i-k.

_____________________________________________________________________________



Ps : tulisannya tidak terorganisir dengan baik, but I hope you can point out something important from this :")

Sunday, August 21, 2016

[DAILY LIFE] B*NGSAT LO MBAK!!!


SOURCE : 
25 November 2012
Uti Fitri Kurniawati / @Utyputryy
Ilmu Kesejahteraan Sosial
Universitas Indonesia
Angkatan 2011


Setelah beberapa bulan yang lalu mengalami kecelakaan motor, otomatis kemanapun aku pergi selalu diantar-jemput oleh orangtua, kakak, atau teman-teman di asramaku yang berbaik hati menawarkan tumpangan. Tapi pernah suatu malam, aku harus buru-buru pulang ke asramaku di jalan Lenteng Agung untuk mengambil berkas yang tertinggal. Tak ingin merepotkan siapapun, aku memilih angkot 19 dari belakang stasiun UI.

Malam itu aku pergi ke asrama dengan kepala berat dan badan berjuang tegak supaya saluran nafas menyisakan ruang bagi oksigen buat numpang lewat. Pening. Seandainya tidak harus mengantar berkas itu kepada temanku di kampus, yang ada di pikiranku cuma satu: sampai di kamar lalu tidur. Aku pun seolah terasing dari lingkungan sekitarku. Tidak sadar apa yang terjadi disekelilingku, termasuk saat seorang gadis kecil naik ke atas angkot. Ketika itu jalan Margonda ke arah Pasar Minggu macet parah.

Aku berusaha sekuat tenaga menahan kantuk. Terakhir kuingat, anak perempuan yang mengamen itu menggerak-gerakkan kecrekan dan mulai bersenandung (kalau bisa disebut senandung) dengan suara yang membuat kepalaku serasa dihantam godam entah dari mana. Aku pun terpejam. Beristighfar. Mencoba mereduksi sakit yang timbul. Sampai tiba-tiba,,,sebuah sentuhan (lebih tepat pukulan) kasar mendarat di atas pahaku. Tersentak, aku membuka mata. Lebih dari nyeri yang kurasa, aku lebih ingin tahu apa yang terjadi.

Ternyata gadis kecil tadi tengah menyodorkan plastik chitato untuk meminta imbalan jasa suaranya barusan. Aku meraba-raba kantong. Saat itu hanya ada selembar 100.000, selembar 2.000 yang akan kugunakan untuk membayar angkot, dan sekeping 500 rupiah. Bisa ditebak, aku pun mengeluarkan 500 rupiah dan memasukkannya ke dalam plastik tadi (masya Allah,,, masih kurang amal .__.)
Anak itu melihat kearah kepingan yang kuberikan. Merogoh ke dalam plastik, lalu tiba-tiba ia membantingnya dihadapanku sambil berteriak

“B*NGSAT LO MBAK!”

Aku tersentak, terbelalak menatap gadis itu, pening yang begitu dahsyat membuatku bingung sendiri harus menyetel ekspresi seperti apa. Penumpang yang lain mulai berkomentar

“Anak gak tau diuntung,,udah bagus ada yang ngasih,,,” kata bapak di sebelahku

“Iya ni,,gak sopan banget sih!!” seorang mahasiswi cantik di sebelahku membentak dan sejenisnya. 

Terlalu ramai sampai yang kuingat hanya dengingan-dengingan seperti lebah. Aku bingung, dengan segala kepolosan (tepatnya ke-dodolan) aku malah bertanya,

“Emang kenapa saya b*ngsat dek??” (nahloh,,,klo diinget-inget malu juga, ampun deh kenapa udah segede gini belet gak abis-abis sih? bukannya ngamuk malah bengong .___,

Jawab sang adik,,,”Kalo gak mau b*ngsat berarti lo a*jing!” matanya melotot.

Nah loh,,,disuruh milih, bagusan mana yaa?? Lucu mana yaa?? (ini pasti pengaruh flu akut yang mebuat otakku gak bisa membedakan mana yang harus dipikirin mana yang enggak, karena aku bener-bener mikir mana yang sebaiknya kupilih) plis jangan bayangin, muka ku waktu itu, udah seratus persen idiot. complete! .__.”

Sementara itu berbagai makian dan cacian berlontaran dari penumpang lain di dalam angkot..,
Ada beberapa kalimat yang kuingat :

“Dek, ibunya siapa sih?? kok gak tau adab banget??”

“Ibu lo monyet yaa??” kata seorang bapak

“Paling anaknya pere*!” sahut seorang ibu

Astaghfirullahal’adzim,,,,!!!

Aku tertegun,,,sedikit demi sedikit tersadar.. di mana aku sekarang?? Kutatap satu persatu penumpang yang mengeluarkan sumpah serapah. Masing-masing mempermasalahkan tata krama si anak, lalu apa yang mereka lakukan?? Sama!

Ada sebersit pilu. Penumpang dalam angkot ini semua sepakat tidak setuju dengan sikap sang adik. Masing-masing berceramah seolah-olah mereka yang paling berpendidikan. Lalu mengapa aku merasa, yang dilakukan para penumpang maupun sang adik tidak ada bedanya, bahkan jauh lebih parah. Pengamen cilik itu anak jalanan yang entah pernah atau tidak mengenyam pendidikan. Tapi para penumpang ini?? Dari cara berpakaiannya jelas mayoritas golongan berpendidikan dengan status sosial menengah ke atas. Lalu apa yang terjadi?? Apa yang mereka lakukan??

Kepalaku semakin pusing. Supir angkot terus mengemudi perlahan di tengah macet tidak peduli di bagian belakang mobilnya tengah berlangsung pergulatan seru. Aku membuka tas, teringat konsumsi saat mengisi seminar sore hari yang belum kumakan, lalu kuberikan.

“Dek,,maaf yaa kakak gak ada uang lebih, tapi ini ada makanan, mau yaa??” aku mencoba membujuk sambil mengambil koin 500 yang dibantingnya dan menyodorkan kembali. Sejenak kami bertatapan sebelum Ia mengulurkan tangannya dalam diam dan mengambil pemberianku.

Seluruh penumpang serempak berteriak kasar pada adik perempuan kecil itu “DASAR MUNAFIK!!’. Saat itu juga, angkot berhenti hendak mengambil penumpang. Adik kecil tadi menatapku sesaat lalu berlari pergi diiringi sumpah serapah para penumpang yang terlihat puas.

“Wooooo!!dasar!!!”

“Udah miskin gak tau diri!!”

Aku terdiam. Bengong sampai beberapa detik kemudian aku baru menyadari asramaku sudah terlewat. Setelah turun dari angkot, aku masih terngiang tatapan terakhir adik kecil itu. Ia menangis! Yaa! Ada yang menggenang di kedua bola matanya sebelum akhirnya Ia melenggang acuh.

Hatiku kebas. Sisi simpati yang selama ini coba kuredam akhirnya menyeruak. (hmm,,kebiasaan buruk banget, harus latihan lebih banyak supaya lebih empati dan bukan simpati!). Aku mencoba berpikir, kenapa yaa dia semarah itu saat menerima 500 rupiah??

Berbagai berita yang pernah kudengar menyeruak, mungkin ada yang akan menyiksanya kalau tidak bisa memenuhi setoran?? mungkin ada keluarganya yang sakit dan ia butuh uang?? Mungkin.. mungkin.. 1001 mungkin…

Tapi ada yang lebih mengiris batinku,,,ku-eja lagi kata-kata sang adik dalam kepalaku B*NGSAT LO MBAK! Wew,,,sekilas emang super gak sopan,,tapi,,klo dipikir-pikir kalimat ini sebenernya nanggung!! Ada yang KONTRADIKTIF di sini. B*NGSAT jelas serapah yang jauh dari tata karama, tapi MBAK??

Menarik. Disaat marah pun sebenarnya sang adik masih ingat bagaimana sebaiknya memanggil orang yang lebih tua. Ada nilai-nilai kepolosan yang belum terampas oleh kerasnya kehidupan jalanan. Lalu,,,apa yang dilakukan para penumpang??

Sebagai seorang yang lebih berpendidikan, begitu sulitkah memahami yang terjadi, bahwa kata-kata yang terlontar dari sang adik tidak semata-mata lahir dari hatinya, melainkan konformasi akhir episode-episode yang dilalui setiap harinya. Di jalanan.

Tak bisakah memahami “B*NGSAT LO MBAK” dengan pemaknaan lain. Dengan hati. Lewat rasa.. Dan berusaha mengejanya lewat sudut pandang berbeda? Hingga kata-kata itu akan terdengar,,,

“TOLONGLAH AKU!
Tolong aku, karena aku tidak tahu makna kehidupan selain berpindah dari angkot satu ke angkot lain
karena saat anak-anak lain ditemani boneka aku sepanjang hari memeluk kecrekan
karena aku juga ingin tahu rasanya memakai seragam dan pergi sekolah
karena aku benci menjadi miskin dan kelaparan
Tolong aku,,,
karena aku tidak tahu bagaimana mengekspresikan kekecewaan selain dengan kata B*NGSAT atau A*JING, itulah yang kudapat dari pengalamanku selama ini,,"

Pertanyaannya, sudahkan kita menolongnya? Dengan mengatakan bahwa ibunya MONYET atau PERE*? Yaa,,memang menolong, menolongnya untuk semakin menyadari memang itulah yang benar. Kata-kata itulah yang ada di kamus orang-orang berpendidikan. Memori kecilnya akan mengingat baik-baik dan mengendapkannya menjadi sebuah karakter.

Lalu, saat tingkat kriminalitas di jalanan semakin memuncak, atau terminal menjadi area penuh sumpah serapah, SIAPAKAH YANG SALAH??

Apakah Mereka??

Sedang undang-undang negeri ini menyebutkan :
“Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya”. Pasal 9 ayat (1) UU no 23 tahun 2002

Ironis.

Semoga kelak kita bisa lebih banyak berbuat, mengubah kondisi sekitar dengan bekerja. Bukan dengan sumpah serapah apalagi cacian dan makian. Semoga kelak kita bisa menjadi orangtua yang bertutur kata halus dan lembut. Orangtua yang sebenar-benarnya menjadi role model  bagi penerus kita kelak, amiinn..

Semoga bisa menyelami setiap peristiwa lewat rasa.

Semoga.

Tugas setiap orang terdidik adalah mendidik.


Sunday, August 14, 2016

[DAILY LIFE] Alasan



I (personally) dont like those people who reject reasons.

Alasan bukan selalu sinonim dari kebohongan.
Alasan bukan selalu meng-egoiskan diri atas suatu kepentingan.

Karena sering di dalam suatu alasan,
ada ujian atas nilai pengertian,
ada ujian atas nilai kemanusiaan.

[FRIENDS] 1st: When You're Sincerely Happy for Your Friend

So tonight I'd like to share something kinda personal with you all. I have a friend. I call her Puspit/Upit while her actual name is Puspita Alwi. We've known each other since 2010. She was my chairmate in highschool.  We always keep company since Allah did us part in 2013, when she was accepted in University of Indonesia (UI) while mine is Andalas University (Unand).

We've been a good listener for each other. We wrote as many dreams as we want. I still remember she fully wrote 6 pages in my journal when one of my biggest dream came true, "I (finally) go to Japan as an Indonesian Delegation for Jenesys Programme in 2012". It was an extremely amazing achievement I've ever had. She wrote any words she wants. Her dreams, her desires, her pray, her farewell message, and of course asking for 'oleh oleh'. I should say, it was the first time in my life I read the most sincere 'farewell notes' above all.

In the 3rd year of SHS life, we made an agreement, if one of us got accepted in our dream university, I should buy her/she should buy me a coffee in Starbucks. The agreement was written on a small note bordered by green decoration.




Guess what, later we found out that it was her who should buy me a coffee in Starbucks, bcos ITB didnt accept me :") I'm studying medicine at Unand instead :"). Actually we still remember about the agreement we've made, but had no time for making it real. We each other live too far away. Finally about several months later, she sent me a picture of Starbucks coffee she bought. It really boosted my mood!

She also told me many things about her college life esp her dedication to BEM and her researches as well (I dunno how to call it, she often published someting like 'research' on her SNS, and asked me to share it to my friends). She's just a hardworking but great mate for me. She personally didnt do me anything big but her spirit really does!

And today, August 13th 2016, about quarter to six at evening, she sent me a message that she's gonna fly to Oxford in less than 10 minutes!! I forgot to tell you that actually she gave me this news about 2 months ago, and today is D-Day!! I'm EXTREMELY happy and of course envy as well. Travel to UK is in my "bucket list before I die", I DO REALLY WANT TO GO THERE BUT SHAME ON ME I DIDNT DO ANYTHING TO ACHIEVE IT UNTIL NOW. I WAS BUSY MAKING PLANS BUT NEVER RUN IT. I WAS BUSY OF BEING LAZY ALL THE TIME.

She DID it. She finally achieved one of her biggest dreams she wrote on a journal back then in highschool. She helped me realize that life is all about being success. What is the meaning of being success? It means when you set a target then you achieve it! It means when you write a target then you give a "checked" symbol besides bcos you accomplished it!

Dear my one of the best of the best in life, I pray for you a meaningful life, a life that full of joy not sorrow, a life that full of smile not tears, a life that full of His ridha not His 'murka'. Thankyou is never enough. You deserve all of the best. Let Allah guards and guides you so someday we could greet each other in Jannah.

I sincerely love you coz Allah.

_____________________________________________________________________________

I dont think I could write any words for your upcoming birthday this year. This post is all I have. The only thing remaining is my du'a for your entire life.

Monday, August 8, 2016

[TRAVELLING] Pesona Pantai Gunung Kidul: Couldn't Ask for More! (Part 1/2)

Welcome, beach lovers! Beach maniac! Beach enthusiast! :D

Jika kamu akhirnya menemukan dan membaca post ini, maka bisa dipastikan 90% kamu adalah satu dari kategori dibawah ini :

1. Pendatang baru (bukan warga DIY) yang sedang mencari destinasi wisata ter-stunning di Jogja. 
2. Warga DIY yang merasa kurang piknik dan ingin mencari tempat wisata yang reach-able dan ramah dompet.
3. Maniak pantai yang ingin menjejakkan kakinya di semua pantai di dunia.
4. Travel Blogger yang ingin mencari destinasi wisata baru untuk mengisi blognya.
5. Anak sekolah yang sedang mendapat tugas dari guru untuk mencari tempat-tempat wisata yang bagus di Indonesia, buat karangan, lalu ceritakan di depan kelas. 

Baiklah. Siapapun kamu, semoga ini bisa menjadi post yang informatif untukmu.


:)


Jadi sebelumnya pengenalan dulu nih. Gunung Kidul termasuk 3 dari 4 kabupaten di DIY yang memilki pantai. Dua kabupaten lainnya yaitu Kulonprogo dan Bantul. Untuk memudahkan kamu memahami, bisa dilihat di peta sederhana ini :




Post ini akan membahas betapa luar biasa indahnya pantai-pantai yang ada di Gunung Kidul. Lalu bagaimana dengan pantai yang ada di dua kabupaten lainnya? Sayangnya aku belum sempat menjejakkan kaki disana, tapi menurut berbagai sumber dari para travel bloggers, pantai di dua kabupaten ini juga tidak kalah stunning-nya, misalnya saja Pantai Glagah di Kulonprogo dengan deretan batu-batu yang berjejer dipingir pantai :




Amazing! Isn't it? :) Sebelum membahas satu persatu pantai yang ada di Gunung Kidul ini, perlu kuberitahu bahwa sebenarnya pantai di Gunung Kidul itu ada banyaaaaaaaaak sekali. Menurut sumber yang aku dapat dari https://www.google.com/maps/d/u/0/viewer?mid=1LbWzqWYQoI7oedTyoc4MR5N5lSg&hl=en_US

untuk kabupaten Gunung Kidul saja ada 48 pantai yang masing-masingnya dibatasi oleh berbagai bukit! Due to waktu yang tidak memadai dan kulit yang mulai 'mengemis' (read: tanning) akhirnya aku hanya bisa mengunjungi 15 pantai dan itupun memakan waktu dua hari! 

Berencana ingin mengunjungi semuanya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya? Impossible! Karena :
1. Jarak antara lokasi satu pantai dengan pantai lainnya itu "berjauhan". Kenapa diberi tanda kutip? Karena sebenarnya para pantai itu bertetangga! Namun karena masing-masing pantai itu dibatasi oleh bukit, dibumbui oleh jalur darat yang tidak friendly (naik-turun, berkelok-kelok, bahkan dibeberapa titik ada jurang dipinggirnya) akhirnya jadi terasa jauh :0
2. "Kita datangi semua pantainya, pas nyampe foto-foto aja sebentar, lalu langsung tancap ke pantai berikutnya." ---> are you sure? Gak tergoda sama sekali untuk main air? Atau berfoto dibalik/diatas susunan bebatuan pantai? 

Hmm.. sepertinya terlalu banyak intro. But I feel it's pretty important bcos kita perlu mengetahui keadaannya secara umum dulu, baru setelah itu membahasnya lebih detail, ya gak sih? Hehe. Tanpa memperpanjang paragraf lagi, ini dia 15 pantai yang akan aku paparkan inner and outer beauty-nya, berurut dari pantai paling barat ke pantai paling timur :)


1. PANTAI NGUYAHAN






Lokasi :

Koordinat GPS: S8°7'7" E 110°30'11" Lokasi: Desa Kanigoro - Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta masih dalam satu kawasan dengan Pantai Ngobaran dan Ngrenehan 
(semua data "lokasi" untuk 15 pantai diambil dari --> http://pantaijungwok.blogspot.co.id/2016/01/peta-pantai-gunung-kidul-panduan-menuju.html )

Kesan :

IMHO ini adalah salah satu pantai yang paling berkesan, karena coba kalian bayangkan, setelah menempuh perjalanan sekian kilometer mendaki-menuruni bukit, sepanjang mata yang terlihat hanya hutan, serta didampingi jurang dibeberapa titik, lalu akhirnya kalian tiba disuatu tanjakan dan saat berada di puncaknya yang terlihat tak lagi jalan berhutan namun lingkaran air berwarna biru muda serta ombak yang saling bersahutan, rasanya excited luar biasa! All the struggle has paid off! Pantainya luar biasa cantik jika dilihat dari puncak tanjakan tsb! :D

What I found :

1. Pasir putih --> hampir semua pantai di gunung kidul memiliki pasir putih
2. Deretan bebatuan kecil-besar serta goa kecil seperti yang ada di foto
3. Pantainya tampak dikelola dengan baik, karena letak payung-payung santai dan kedai makanannya tertata rapi.

2. PANTAI NGOBARAN





Lokasi :

Koordinat GPS: S8°7'9" E110°30'16" Lokasi: Desa Kanigoro - Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta

Kesan :

IMHO pantai ini BAGUUUUUUUUSS BANGEEEETT huhuhu. Di foto yang pertama kalian akan melihat tangga penurunan ke bawah. Yap! Jadi saat nyampe di lokasi pantai ini, kalian hanya akan menemukan semacam candi kecil gitu, karena sebenernya kita berada diatas pantainya. Untuk melihat pantainya kita harus menuruni tangga itu. Oiya, turun tangganya kudu hati-hati karena tidak ada pegangan dan ada beberapa pijakan yang sempit :o

What I found :

1. Semacam candi kecil-kecil gitu, jadi kalian bisa berfoto disitu dan ngaku-ngaku kalo kalian abis dari Bali :D
2. Bebatuan besar serta tentu saja air laut biru muda yang jernih
3. (kalau tidak salah) tidak ada pasir, jadi pantainya memang untuk sightseeing aja.

3. PANTAI NGRENEHAN




Lokasi :

Koordinat GPS: S8°7'16" E110°30'51" Lokasi : Desa Kanigoro - Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta

Kesan :

Begitu tiba di lokasi pantai ini, hidung kita akan mulai "bekerja lebih aktif dari sebelumnya" (read: bau amis). Yap! Kalian akan menemukan banyak perahu nelayan, serta berbagai hidangan laut yang dijual mentah dan juga yang telah dimasak. Tapi baunya gak terlalu mengganggu kok, kecuali yang hidungnya supersensitif. 'Dekorasi' pantainya mirip pantai Nguyahan, dengan pasir putih dan bebatuan. 

What I found :
1. Banyak perahu nelayan dan makanan laut yang dijual mentah maupun matang.
2. Pasir putih.
3. Bebatuan kecil-besar

4. PANTAI BARON


Lokasi :
Koordinat GPS: S8°7'54" E110°32'52" Lokasi : Desa Kemadang - Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. 

Kesan :
Unfortunately, I'm a lil bit disappointed karena tampaknya pantai ini  kurang tertata dengan baik. Pengunjung pantai ini jauuuuuuh lebih banyak dari 3 pantai sebelumnya. Para pedagang bebas berjualan dimanapun (tidak terlalu terpusat di satu tempat). Diperparah dengan sampah yang berceceran di banyak tempat :(

What I found :
1. Pantainya jauh lebih luas dari pantai sebelumnya.
2. Pasirnya kecoklatan
3. Banyak perahu nelayan dan ada hidangan laut juga
4. Kedai-kedainya jauh lebih banyak, lebih mirip pasar
3. Banyak sampah :(

5. PANTAI KUKUP






Lokasi :
Koordinat GPS: 8°8'1"S 110°33'15"E Lokasi : Desa Kemadang - Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.

Kesan :
Pantainya B-A-G-U-S-B-G-T ! Yang unik dari pantai ini yaitu ada satu bukit yang letaknya terpisah dari bukit lain, dan kita bisa ke bukit ini lewat jembatan yang ada (lihat di foto ke-2). Gambar pertama adalah pantai disisi kanan/barat dari bukit kecil itu, dan gambar ketiga adalah disisi kiri/timurnya. Kering ya pantainya? Iya soalnya nyampe sini udah sore, sekitar jam 4 lewat. Kata penduduk disini pantainya memang mulai surut saat menjelang sore, kemudian paginya kembali pasang. 

What I found :
1. Pantainya luaaas
2. Ada bukit kecil serta jembatan yang mempercantik pantainya :)
3. Pasirnya gak terlalu putih
4. Bersih. Tampaknya cukup terkelola dengan baik.

6. PANTAI SEPANJANG



Lokasi :
Koordinat GPS: S8°8'12" E110°34'0" Lokasi : Desa Kemadang - Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.

Kesan :
Sesuai dengan namanya, S-E-P-A-N-J-A-N-G jalan kenangan :D Pantainya memanjang panjaaaang banget. Foto pertama diambil saat sore, sekitar jam lima, dan foto kedua diambil saat pagi. *Lho? Yeah, aku menginap di penginapan yang ada di pantai ini :) Why? Karena sudah sore menjelang maghrib, sudah lapar, sudah lelah, sudah tanning juga, akhirnya memutuskan untuk makan di satu kedai yang merangkap penginapan yang ada di puncak bukit. Thats why, fotonya diambil dari atas. 
Oh iya, lihat kan? Saat sore lautnya surut, dan di pagi hari kembali pasang.

What I found :
1. Pantai yang supeeeeeer panjang
2. Tampaknya terkelola dengan baik, karena overall bersih dan lokasi kedai-kedai makanannya teratur.
3. Pasir putih lembut, bikin kaki tenggelam :D
4. Ada bebatuan juga disebelah timur pantai
5. Kalau pagi s/d permulaan siang saat laut mulai pasang, ombaknya mulai gede, jadi kalau main air jangan kejauhan  --> sepertinya ini berlaku untuk semua pantai didaerah ini

_____________________________________________________________________________

hmm..
*tiredalready

Fine. Post ini sudah membahas pengenalan secara umum tentang pantai di Gunung Kidul serta membahas 6 pantai lebih detail. 9 pantai berikutnya akan dibahas di part 2. So, stay tune! :)

Sunday, August 7, 2016

[STORY] Mereka


Mereka tengah membuatku dengki setengah mati.
Mereka sedang tertawa lepas bersama orang orang yang mereka miliki.
Menyantap makanan sesekali, lalu menepuk pundak, menjawil telinga, terkikik kikik.
Sepertinya seru sekali.

Mereka memanggil pelayan, ingin menambah beberapa porsi lasagna.
Rupanya tertawa membuat mereka kembali lapar.
Lalu kulihat satu diatara mereka berdiri tegak.
Mungkin hendak ke kamar kecil, untuk membuang hajat, atau sekedar berkaca.
Tapi ternyata kusalah, ia tidak berbelok ke kamar kecil di sebelah kanan.

—-
Aku hanyalah seorang penikmat kebahagiaan orang lain.
Aku bukan penikmat kebahagiaan diri sendiri.
Entah aku tidak paham caranya, atau justru kebahagiaan itu tidak kunjung hadir.
Aku kembali menyesap secangkir kopi panas yang sudah dingin.

—-
Oh, ternyata seseorang tadi telah kembali, melanjutkan derai tawa yang sempat terhenti.
Oh, ternyata lasagna yang mereka pesan telah tiba dan sedang disantapi.

—-
Aku hanyalah seorang penikmat kebahagiaan orang lain.
Aku bukan penikmat kebahagiaan diri sendiri.
Entah aku tidak paham caranya, atau justru kebahagiaan itu tidak kunjung hadir.
Aku kembali menyantap makanan dihadapanku, seporsi makaroni.

—-
Oh, mereka telah beranjak. Rupanya aku mengunyah makaroni ku terlalu lama hingga sebagian besar orang yang ada di restoran ini telah pergi.
Baiklah, makaroniku telah habis.
Mungkin sekarang aku bisa mencari objek lain, objek yang kebahagiannya dapat kunikmati.
This entry was posted in

[REMINDER] Ketika Hujan Datang




Jadi sejak kemarin sore, hujan turun, lebat, dan lama, hingga sekitar jam satu dini hari. Lalu berhenti, dan kembali hujan di pagi hari. Sudah bisa ditebak? Banjir dimana-mana. Ada yang semata kaki, ada yang sedada orang dewasa. Ada yang masih bisa bermain lego di ruang tamu, ada yang lagi sibuk menyapu-nyapu air keluar rumah, dan juga ada yang rumahnya sudah jadi kolam. 

.............................................................

Hujan.
Di bulan Ramadhan.

Kita tahu betul siapa yang menciptakan hujan. Kita tahu betul siapa yang menurunkan hujan. Kita tahu betul hujan datang atas kehendak siapa.

Tapi.

Kita tak benar-benar tahu dengan “Sang Pencipta Hujan”. Kita tak benar-benar tahu dengan “Sang Penurun Hujan”. Kita tak benar-benar tahu dengan “Siapa Yang Berkehendak Atas Turunnya Hujan”.

Karena,
ternyata kita masih mengumpat hujan.
(dan tanpa kita sadari) ternyata kita masih mengumpat Sang Pemilik Hujan.

“Hujannya masih lama nii..?”
“Hujannya awet banget ya..”
"Gara-gara hujan sih, gak jadi pergi..!"
“Kalo sampai pagi, mau sedalam apa lagi ini banjirnya..?”

Padahal Dia Maha Mengetahui atas segala sesuatu (QS 2:29) 
sedangkan kita tidak mengetahui apa-apa.

Kalaupun terjadi sesuatu yang buruk dibalik turunnya hujan..
Kalaupun terjadi kebanjiran, kerepotan, kepayahan, dibalik turunnya hujan..
Bukakah Dia sudah mengatakan..
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS 94:5)

Lalu karna ke-Maha Tahu-an Nya atas hamba-Nya, Dia mengulang sekali lagi
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”  (QS 94:6)

[REMINDER] Pertemuan


Ingin rasanya segera kembali pada-Nya. Berharap bertemu dengan-Nya. Berharap bertemu dengan orang-orang yang mendambakan pertemuan dengan-Nya.

Tapi,

ternyata denyut nadi masih teraba. SA Node masih bekerja normal. Rupanya ia ingin mengingatkan kalau detik ini belum waktunya untuk istirahat. Masih ada perkara-perkara yang harus diselesaikan, masih ada tanggung jawab yang harus dituntaskan, masih ada dosa-dosa yang harus dihanguskan,

sebelum ‘pulang’.

[REMINDER] Dibalik Peristiwa



Don’t be panic dear, I’m with you. If it means to be, I’ll make it for you. Kun fayakun..
- Allah
................................................................................................................

3 dari sekian/tak terhingga jumlah contohnya :
1. Acara Doc’s Date 2016 (acara mengenai pengenalan berbagai ilmu spesialisasi di kedokteran) selama dua hari. Untuk hari kedua, dimulai dengan pembahasan spesialis bedah-jantung-gizi jam 8 pagi, di hari Minggu. –my biggest dream in dunya : Cardiolog– dan ternyataastaghfirullah tertidur sampai jam 8! ga ada yang bisa ngantar dan harus naik angkot! what a hectic & panic morningTapi kalau Allah sudah berbuat, apapun bisa terjadi. –acaranya ngaret– Aku tiba sangat sangat tepat waktu, sangat tepat sebelum acaranya mulai . Dan… bisa mendengar pembahasan tentang Cardio (Sp.JP) seutuhnya…….
2. Janji ketemu pembimbing jam 8 pagi di rumah sakit. Tapi ternyata jadwal kuliah di hari itu kurang bersahabat, harus bolos kuliah kalau ingin bertemu pembimbing yang cukup tidak mudah ditemui :”). Akhirnya demi tidak bolos, berniat nyelip di kelas lain.  Tapi kalau Allah sudah berbuat, apapun bisa terjadi. Pagi itu datang jarkoman kalau kuliahnya nya batal.Alhamdulillah…… bisa mengerjakan satu kewajiban tanpa mengorbankan kewajiban yang lain…….
3. Agustus 2015. Pulang maghrib dari Padang Panjang ke Padang naik travel. Waktu itu udah dinasehati, “Pulangnya besok aja, di Padang lagi badai & hujan lebat. Nanti di jalan kenapa-kenapa”
Tapi karena tetap keukeuh ingin pulang, akhirnya jadilah kami berangkat maghrib itu, karena di Padang Panjang belum hujan, hanya mendung.
Separuh perjalanan berlalu dengan aman. Saat hampir tiba di Lubuk Alung, tiba-tiba hujan sangat sangat lebat. Jalanan licin dan jarak pandang bahkan hampir hilang. Tidak nampak lagi jarak antara satu kendaraan dengan lainnya. Perasaan mulai ga enak.
Dan beberapa saat kemudian, perasaan tak enak itu terbukti…
Travel kami tabrakan, beruntun. Mobil di depan mobil kami berhenti mendadak, sehingga mobil kami menabrak mobil tsb, dan mobil dibelakang kami jadi ikut menghantam dari belakang…
-speechless- tiba-tiba langsung teringat perkataan orang tua..
Jadi hectic. Karena pemilik mobil ingin membereskan urusan -tabrakan- itu, kami berdua, perempuan, terlantar ditepi jalan di Lubuk Alung, mendekati jam 9 malam.
Panik. gatau lagi mau pulang ke Padang pakai apa. Menunggu lama, tapi ga satupun travel yang berhenti..
Rupanya Allah menyuruh bersabar. Beberapa saat kemudian tiba-tiba muncul seorang teman SMA kami, laki-laki, sebut saja A. Temanku yang lebih kenal dengannya menceritakan kejadiannya. Kemudian A bercerita kalau ia dan teman-temannya sedang berkumpul di rumah T (T juga teman SMA kami yang berasal dari Lubuk Alung). Pada akhirnya, A membawa kami ke rumah T, lalu T yang mengantarkan kami ke Padang dengan mobilnya…
………..
Satu hal lagi yang hampir lupa disyukuri :
Alhamdulillah tabrakannya hanya depan-belakang… Alhamdulillah kami aman…. Kalau seandainya di jalan yang licin dan jarak pandang yang nyaris hilang itu, tabrakan terjadi dari arah samping, atau terjadi hal-hal yang lebih buruk dari itu……
This blog (maybe) would never exist…