Sunday, August 7, 2016

[REMINDER] Dibalik Peristiwa



Don’t be panic dear, I’m with you. If it means to be, I’ll make it for you. Kun fayakun..
- Allah
................................................................................................................

3 dari sekian/tak terhingga jumlah contohnya :
1. Acara Doc’s Date 2016 (acara mengenai pengenalan berbagai ilmu spesialisasi di kedokteran) selama dua hari. Untuk hari kedua, dimulai dengan pembahasan spesialis bedah-jantung-gizi jam 8 pagi, di hari Minggu. –my biggest dream in dunya : Cardiolog– dan ternyataastaghfirullah tertidur sampai jam 8! ga ada yang bisa ngantar dan harus naik angkot! what a hectic & panic morningTapi kalau Allah sudah berbuat, apapun bisa terjadi. –acaranya ngaret– Aku tiba sangat sangat tepat waktu, sangat tepat sebelum acaranya mulai . Dan… bisa mendengar pembahasan tentang Cardio (Sp.JP) seutuhnya…….
2. Janji ketemu pembimbing jam 8 pagi di rumah sakit. Tapi ternyata jadwal kuliah di hari itu kurang bersahabat, harus bolos kuliah kalau ingin bertemu pembimbing yang cukup tidak mudah ditemui :”). Akhirnya demi tidak bolos, berniat nyelip di kelas lain.  Tapi kalau Allah sudah berbuat, apapun bisa terjadi. Pagi itu datang jarkoman kalau kuliahnya nya batal.Alhamdulillah…… bisa mengerjakan satu kewajiban tanpa mengorbankan kewajiban yang lain…….
3. Agustus 2015. Pulang maghrib dari Padang Panjang ke Padang naik travel. Waktu itu udah dinasehati, “Pulangnya besok aja, di Padang lagi badai & hujan lebat. Nanti di jalan kenapa-kenapa”
Tapi karena tetap keukeuh ingin pulang, akhirnya jadilah kami berangkat maghrib itu, karena di Padang Panjang belum hujan, hanya mendung.
Separuh perjalanan berlalu dengan aman. Saat hampir tiba di Lubuk Alung, tiba-tiba hujan sangat sangat lebat. Jalanan licin dan jarak pandang bahkan hampir hilang. Tidak nampak lagi jarak antara satu kendaraan dengan lainnya. Perasaan mulai ga enak.
Dan beberapa saat kemudian, perasaan tak enak itu terbukti…
Travel kami tabrakan, beruntun. Mobil di depan mobil kami berhenti mendadak, sehingga mobil kami menabrak mobil tsb, dan mobil dibelakang kami jadi ikut menghantam dari belakang…
-speechless- tiba-tiba langsung teringat perkataan orang tua..
Jadi hectic. Karena pemilik mobil ingin membereskan urusan -tabrakan- itu, kami berdua, perempuan, terlantar ditepi jalan di Lubuk Alung, mendekati jam 9 malam.
Panik. gatau lagi mau pulang ke Padang pakai apa. Menunggu lama, tapi ga satupun travel yang berhenti..
Rupanya Allah menyuruh bersabar. Beberapa saat kemudian tiba-tiba muncul seorang teman SMA kami, laki-laki, sebut saja A. Temanku yang lebih kenal dengannya menceritakan kejadiannya. Kemudian A bercerita kalau ia dan teman-temannya sedang berkumpul di rumah T (T juga teman SMA kami yang berasal dari Lubuk Alung). Pada akhirnya, A membawa kami ke rumah T, lalu T yang mengantarkan kami ke Padang dengan mobilnya…
………..
Satu hal lagi yang hampir lupa disyukuri :
Alhamdulillah tabrakannya hanya depan-belakang… Alhamdulillah kami aman…. Kalau seandainya di jalan yang licin dan jarak pandang yang nyaris hilang itu, tabrakan terjadi dari arah samping, atau terjadi hal-hal yang lebih buruk dari itu……
This blog (maybe) would never exist… 

0 comments:

Post a Comment