Saturday, October 29, 2016

[PROJECT] Questions No One Ever Asks (Part 4) UPDATED




IT'S LATE (AGAIN) BUT WHAT TO DO.........

So much sorry kepada responden yang sudah mengirim jawabannya on time tapi ternyata postingan ini munculnya sangaaat telat, due to alasan-alasan yang tidak mungkin bisa disebutkan (internal maupun eksternal), in simple words, let's say life treats me quite hard lately (and i'm not even joking). Semoga bisa dipahami :"

.............................................................................................................


'LEMONS' (ONLY FOR THIS WEEK)

1. The 'what ifs" and "should haves" will eat your brain.

2. Life is the most difficult exam. Many people fail because they try to copy others - not realizing that everyone has a different question paper.

3. An entire sea of water can't sink a ship unless it gets inside the ship. Similarly, the negativity of the world can't put you down unless you allow it to get inside you.

4. Apabila telah banyak dosa seorang hamba, dan dia tidak memiliki amalan yang dapat menghapuskannya, maka Allah timpakan kesedihan (kepadanya) untuk menghapus dosa-dosa tersebut darinya. (At Taubah, Ibnu Abi Ad-dunya, 130)


..............................................................................................................


In case kamu belum baca part sebelumnya, bisa lihat disini :)
Part 1 --> here
Part 2 --> here
Part 3 --> here

..............................................................................................................
..............................................................................................................


16. 
What would people say about you at your funeral?

1. Me :

InsyaAllah di setiap pemakaman akan ada doa yang terucap, terlepas dari apakah doa tersebut "tulus dari hati" atau tidak, sekedar formalitas atau tidak.


Jika bukan doa?
Sebaik-baik manusia, tetap ada yang pro dan kontra terhadapnya. Even Rasulullah pun memiliki haters kan? (I mean, para orang-orang kafir yang menolak dakwah Rasulullah). Mungkin akan ada yang mengatakan rindu. Mungkin akan ada yang tersenyum puas dalam diam. Who knows?


2. Shelby M. Istiqomah :

Well, how would I know. I havent dead yet wkwk. Maybe : "Innalillahi wa inna ilaihiroji'un. She died smiling and sweet-smelling. She did it her way to deserve that. May Allah forgive her sins and brighten up her grave and lighten her punishment. I've rarely seen people that soooo happy to be dead, because she knows that she'll meet Allah and that's the only thing she wants and Allah grants it. This was one faithful girl. I've learnt so much from her."


What I write above, absolutely, is not what people would say if I'm dead as I am today. That's what I wish people would say, soooooo, so many things to do to make it happen. May Allah always show me the right path so I could die in peace and remembered as a helpful person.


3. Nadya El Khair :

Just simple. Aku hanya ingin orang-orang selalu mengingatku bahwa aku adalah orang yang baik. Bukan hanya baik dalam arti standar, namun lebih daripada itu. Aku ingin dikenang dengan meninggalkan karya, tidak harus meninggalkan karya dalam bentuk fisik (buku, dll), tapi berupa kebaikan-kebaikanku yang akan membekas pada kehidupan mereka. Semoga.. aamiin


4. Puspita Alwi :

Apa yang akan orang katakan tentunya tergantung pada bagaimana kita bersikap selama hidup. Tapi kita tidak akan bisa memprediksi apa yang akan orang pikirkan tentang kita nantinya. Karena semua ini adalah masalah persepsi. Mungkin selama hidup kita sudah berbuat baik, akan tetapi belum tentu hal baik yang kita lakukan dipersepsikan secara sama oleh orang lain. Hal ini dikarenakan banyak faktor yang membentuk persepsi seseorang, dan akan berbeda proses pembentukannya di setiap individu. Akan tetapi secara umum gue pribadi ingin orang-orang mempersepsikan sosok gue secara baik hingga di akhir nanti.


5. Dhayika Anintia Besari :

Hingga saat ini saya belum tahu bagaimana cara orang lain menilai saya. Jadi saya tidak tahu apa yang akan orang katakan tentang saya di pemakaman nanti. Yang jelas di alam sana saya selalu menunggu orang-orang dengan penuh kasih untuk mendoakan saya, berharap saya selalu dijauhkan dari segala siksa-Nya.


6. Oktarina N. Anjas :

I don't even know who will be willing to attend my funeral beside my family, but I wish with or without words, they're crying because of losing me.


7. Quarto Nanda Alfikri :

Semoga dia terhindar dari azab kubur.


8. Rikardi Santosa :

Positive thinking aja. Tak taulah apakah nanti akan menggosipkan saya atau tidak. Semoga mereka mendoakan agar saya dilapangkan kuburnya, dijauhkan dari azab kubur, dan masuk surga.


At first mungkin ada dari mereka yang kaget atau tidak percaya atas kematian saya (-_-)


..............................................................................................................
..............................................................................................................


17. 
What is the single worst quality a person can have?

1. Me :

Seseorang yang tidak menjaga keutuhan fungsi dari Prefrontal Cortex/PFC-nya dengan baik. 
(Unless PFC-nya memang sudah ada gangguan dari lahir).

(Why? It will take up too much space explaining, so just google it if you want!)


2. Shelby M. Istiqomah :

Evildoers and proud with it.

"Sesungguhnya orang yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah ialah yang dijauhi manusia karena ditakuti kejahatannya". (Mutafaq'alaih)


3. Nadya El Khair  :

Sebenernya agak bingung dengan pertanyaannya. Tapi saya akan mencoba menjawabnya sepemahaman saya. Mungkin kurang disiplin yaa.. Setiap orang bisa menjadi pribadi yang tidak setia pada waktu. Apalagi di Indonesia. Bukannya maksud saya menyalahkan Indonesia, sebenarnya semua tergantung pada Individu tersebut, namun sebenarnya pola prilaku lingkungan juga bisa mempengaruhi. Jika seandainya tinggal di Jepang, dengan lingkungan yang serba disiplin, maka lama kelamaan akan membentuk pola hidupmu yang juga disiplin. Kemudian ketika kembali ke Indonesia, mungkin habit ini akan bertahan 1 sampai 2 bulan, namun akhirnya karena kondisi memaksa, akhirnya kita kembali lagi menjadi pribadi yang kurang disiplin. Tapi ini bukanlah sesuatu yang mutlak, semua kembali lagi pada diri masing-masing. So, selalulah komitmen untuk membentuk habit-habit positif!


4. Puspita Alwi  :

Salah satu sifat terburuk yang dimiliki individu adalah lupa bersyukur. Setiap individu memiliki needs dalam kehidupannya. Ketika satu need terpenuhi biasanya kita menjadi ingin mendapatkan need-need yang lain. Akan tetapi dalam prosesnya kita sering lupa, ketika ada need kita yang tidak terpenuhi, kita justru mengeluh. Padahal mungkin sudah banyak need kita sebelumnya yang sudah kita dapatkan dan kita lupa akan hal itu. Sifat ini jua yang sedang gue coba kurangi sedikit demi sedikit. Gue ingin belajar untuk lebih mensyukuri apa yang ada dihadapan gue sekarang.


5. Dhayika Anintia Besari  :

Pesimis.


6. Oktarina N. Anjas :

Dishonesty.


7. Quarto Nanda Alfikri :

Dari setiap orang memiliki sifat yang berbeda. Begitu juga sifat buruk yang ia miliki.


8. Rikardi Santosa :

Busuk hati, tapi yang versi AKTIF-nya (dalam artian bisa mempengaruhi, mengganggu, merusak, atau menghancurkan hajat hidup orang lain disekitarnya).


..............................................................................................................
..............................................................................................................



18. Is it possible to lie without saying a word (includes messaging or similar)?

1. Me :

Yes. Definitely. 


2. Shelby M. Istiqomah :

Obviously yes, you can lie with sign language, thereby not "saying" a word wkwk. But if the question applies to both words and gestures, the answer still YES. Have you seen your mom smiling as nothing happened while in fact there're so many problems hanging around her head? Well, she's lying. Or deception (?). Or, have you ever heard about "Jangan menipu perasaanmu sendiri", when you like someone but you act like you don't like 'em because you cannot accept those feeling. Then, you lie to yourself. And you can lie with silence.


3. Nadya El Khair :

Ya. Mungkin saja.


4. Puspita Alwi :

Mungkin. Di psikologi gue selalu belajar bahwa ucapan bukan satu-satunya sumber untuk memahami seseorang, tapi yang lebih penting biasanya adalah bahasa-bahasa non verbal, seperti mimik wajah, sikap tubuh, dan lain-lain. Sangat mungkin untuk berbohong tanpa adanya kata-kata yang keluar. Contohnya ketika berada di hadapan orang, gue memperlihatkan ekspresi bahagia, akan tetapi sebenarnya lagi sedih dan banyak yang di pikirkan. Bahasa non verbal tidak hanya bisa jadi sarana untuk berbohong, tapi juga bisa menjadi alat untuk menguji apakah yang seseorang katakan benar atau tidak. Sebagai contoh: seorang laki-laki yang baru mengalami kecelakaan bisa saja mengatakan kalau dia sudah baik-baik saja, akan tetapi ketika kita observasi bahasa tubuhnya, ternyata dia telihat meringis, menggigit bibir, ataupun hal-hal lain yang menunjukkan kalau yang dikatakannya bohong.


5. Dhayika Anintia Besari :

Sangat mungkin.


6. Oktarina N. Anjas :

Yes. Vague gesture can lie without every single word out. It's like you make others think what do you want or expect them to think despite you being dishonest to them.


7. Quarto Nanda Alfikri  :

Mungkin, seperti kita terpaksa mengikuti atau melakukan sesuatu. Kita melakukannya tetapi yang tahu hati kita ikhlas atau tidak hanya kita sendiri.


8. Rikardi Santosa :

Bisa saja. Lewat pesan teks atau lewat bahasa tubuh juga bisa.



..............................................................................................................
..............................................................................................................


19. Do you think crying is a sign of weakness or strength?

1. Me :

Ada banyak sekali interpretasi dari satu tindakan, satu sikap, satu perlakuan. Ada banyak sekali kemungkinan alasan yang melatarbelakangi, dalam kasus ini 'menangis'. Hey! Jika ductus lacrimalis-mu tersumbat, air matamu tidak bisa mengalir ke saluran yang seharusnya, dan justru akan tertumpuk di mata. Then matamu akan penuh dengan air mata and people would say you're crying!


So, crying could be a sign of disease, distress, weakness, strength, happiness, feeling touched, and so on.


2. Shelby M. Istiqomah :

Neither. Crying can't define if a person being strong or weak. It's a physical response to an emotional state or to physical pain. I've dubbed as a crybaby once because I'm easy to cry. While watching sad movies or seeing little boy who sells stone in the roadside. Remember that our prophet Muhammad SAW once crying because he worried about his ummah. He raised up his hands and said "O Allah! My Ummah, my Ummah,'' and wept. Is he weak? Of course not. It's because his heart is very kind and soft.


3. Nadya El Khair :

Bisa jadi simbol antara keduanya. Simbol bahwa ternyata kita bukanlah makhluk sempurna, yang penuh dengan kekurangan, kelemahan, dan kesalahan. Ada Sang Maha Benar yang berkuasa atas jagad raya ini. Bisa juga sebagai simbol kekuatan, sebagai tanda bahwa setelah tetesan terakhir dari air mata itu, kita akan menjadi manusia yang sedikit demi sedikit lebih tegar daripada sebelumnya. Mencoba menjadi manusia yang lebih kuat menghadapi berbagai cobaan dari-Nya, sehingga membuat derajat kita naik di hadapan-Nya.


4. Puspita Alwi :

Menurut gue menangis bukan bentuk kelemahan selama kita punya reason kenapa kita menangis. Seperti yang gue tulis sebelumnya, menangis adalah bentuk katarsis seseorang, sarana untuk mengeluarkan emosi dan tekanan yang selama ini tertahan. Jadi menangis dalam batas wajar dan beralasan bukanlah suatu kelemahan. Apakah dia kekuatan? Gue akan bilang iya. Kenapa? Karena ketika menangis berarti emosi lo masih berjalan dengan normal. Tidak semua orang bisa menangis ketika seharusnya bisa menangis, contohnya pada orang-orang yang mengalami gangguan emosi.


5. Dhayika Anintia Besari :

Tergantung pada siapa kata menangis itu ditujukan. Kepada mereka yang hanya dengan sedikit masalah lalu berputus asa dan kemudian menangis, ini adalah kelemahan. 
Berbeda dengan mereka dengan menangis dan mencoba mengumpulkan kekuatan sebanyak mungkin. Bagi mereka dengan golongan ini terdapat nilai sakral dalam tiap tetes air mata.


6. Oktarina N. Anjas :

Depends. Crying, once in a while sometimes indicates the strength while crying in daily basis sometimes means a weakness.


7. Quarto Nanda Alfikri :

Tidak semua, bahkan ada tangisan yang muncul dari perasaan yang sangat bahagia, tapi bagi saya tangisan lebih seperti ada penyesalan dan kesedihan.


8. Rikardi Santosa :

Bisa dua-duanya, tergantung kondisi. Kalo dalam kondisi yang sangat berat sekali bagi dia, masih fisiologis menurut saya. Tapi kalo 
menangis untuk hal-hal sepele, ya no comment saja.


..............................................................................................................
..............................................................................................................


20.Who are you really? Describe yourself without using your name, or any attributes given to you by God and society and really think. Deep down, who are you?

1. Me :

Currently I'm..

1. Seseorang yang sedang belajar memahami manusia -- apapun bisa terjadi karena berbagai alasan.
2. Yang sedang belajar agar status emosionalnya resisten terhadap perlakuan buruk dari luar.
3. Yang sedang belajar untuk sebenar-benarnya hijrah. 
4. Yang sedang belajar untuk bisa memaafkan seutuhnya.
5. (sometimes) a fierce debater.


2. Shelby M. Istiqomah :

Till I was in college, if people ask me who I am, I always answer "Aku Power Ranger Merah" wkwkwk. I dont know why I'm so obsessed being power ranger merah -_- Well, in fact, I'm nobody. Nothing special. Average. Living beings carrying dirt everywhere. A kid trapped in a grownup body because sometimes I still act childish and love to watch Adventure Time and The Amazing World of Gumbal. A sinful human and wanted to repent, trying to be better and closer to Allah everytime. Data Analyst enthusiast who can't code. Fairly simple to please and can move on from just anything. I'm a mix of things.

Wait a second, is it...me?


3. Nadya El Khair  :

Aku hanyalah abdi-Nya yang penuh dosa dan tidak tahu malu. Terlalu sering meminta pada-Nya dengan tidak tahu malu atas kualitas diri.


4. Puspita Alwi :

Menurut saya, saya adalah orang yang  memiliki semangat tinggi. Saya ingin mencoba melewati batas-batas diri saya. Akan tetapi terkadang saya insecure dengan beberapa hal yang saya memiliki concern terhadapnya. Saya terkadang tidak percaya diri, akan tetapi sangat beruntung berada di sekeliling orang-orang yang bisa memotivasi saya. Saya punya banyak impian yang secara perlahan sedang saya coba untuk gapai. Saya orang yang takut dengan pandangan orang lain terhadap saya, tapi di lain sisi merasa membutuhkannya untuk evaluasi diri.



5. Dhayika Anintia Besari :

Seseorang yang sedang menyusun bucketlist-nya satu persatu dan sedang berusaha memberi tanda contreng disampingnya.
Seseorang yang sangat jarang menagis bahkan terlihat keras, namun berubah emosional jika membahas tentang “beberapa hal”.



6. Oktarina N. Anjas :

A silent watcher. A deep thinker. Basically a dreamer who write.


7. Quarto Nanda Alfikri :

Sesosok jiwa yang terombang-ambing dalam lautan kebingungan yang masih terus mencari pulau yang bisa dijadikan tempat berlabuh.



8. Rikardi Santosa :

Perkenalkan saya adalah orang innocent yang masih sering ngehayal, berimajinasi berlebihan, seseorang yang kadang terlalu mudah untuk percaya pada orang lain, masih sering malas, procastinator, dan kadang-kadang masih sering datang telat.



...........................................................................................................
...........................................................................................................


If any of you want to submit your asnwers, immediately share yours in comment box down below :))




0 comments:

Post a Comment