Welcome back! Seneng bgt bisa kembali lagiii!
Sumpah. Bingung mau pake kalimat pembuka apa. Aku tau ini ga penting tapi plz hari ini 4 September aku lagi seneng bgt. Semoga kalian juga sama berbahagianya ya. Aamiin :)
Buat yang belum baca part-part sebelumnya, bisa klik disini ya:
[PROJECT] Questions No One Ever Asks (Part 1)
[PROJECT] Questions No One Ever Asks (Part 2)
[PROJECT] Questions No One Ever Asks (Part 3)
[PROJECT] Questions No One Ever Asks (Part 4)
[PROJECT] Questions No One Ever Asks (Part 5)
[PROJECT] Questions No One Ever Asks (Part 6)
31. What makes you immediately dislike a person?
1. M. Syukran GS
A smelly person, misbehaved, a big mouth (mostly talker type rather than a doer), someone who likes to underestimate others, who rules, or something.
2. M. Irfan
Seringnya saya jarang menjadi kurang suka dengan seseorang,,,, tak pernah membedakan orang-orang. Cuma ya kalau tingkah laku or attitude dia yang keterlaluan atau merasa dia lebih dari orang biasanya saya langsung look down ke orang itu... Tapi seringnya saya berdoa supaya gak kayak dia dan dianya bisa berubah....
#justpraytohim/hertochangeit
3. Wirza RP.
When she/he doesn't greet me back. You know I do like to greet people sometimes, even when I am not in the good mood. But in fact, not everyone would like to reply my greetings. Maybe they're in a hurry or something, or maybe they're not wearing glasses so they can't see me properly passing by. Any other reasons, anything, I just can't relate, sometimes. I just hate it when she/he doesn't greet me back.
4. Hanifa H.
Once I saw him/her being fake.
5. Fania PI
Aku engga suka orang yang mempersulit urusan yang padahal mudah dengan sengaja dan sadar yang bermaksud untuk memberi keuntungan pada dirinya. Selain dari itu bisa aku toleransi sih.
6. Ulfayanti S.
Ku orangnya baperan. Jadi gampang banget omongan orang masuk ke hati, hal-hal kecil pun. Sometimes yang kayak celetukan or ngolok-ngolok or ngetawain yang mungkin bagi doi bermaksud bercanda tapi bagiku itu beneran sebuah olokan wkwkwk, ya kayak judgemental gitu deh. Aku receh tapi kalau jokesnya lebih ke hinaan atau rendahin orang buat jadi bahan ketawa itu, maafkan trimakasih plis cari jokes yang emang bener-bener lucu dan diterima semua kalangan (?), bukan tentang dusta-dusta juga pastinya kayak april mop dll, soalnya emang bener-bener dilarang ya dalam Islam. Dan orang-orang kayak gitu biasanya aku hindarin sih. Terus aku juga gak suka sama orang yang kekeuh sama pendiriannya tapi udah tau salah dan doi anti-kritik hehe. Semoga aku juga bisa terhindar dari semua perilaku yang gak aku sukain dari orang lain ya huhu. Aamiin.
7. Gaby D.
Ketika orang itu membuktikan di depan saya bahwa dia gak bisa dipercaya, walau hanya dengan hal-hal kecil seperti, secara jahat ngomongin orang dibelakang padahal hal itu bisa diomongin baik-baik ke orangnya. Trus orang yang menampakkan kebusukhatiannya atas dasar egoisme semata (biasanya kelihatan dalam tekanan, seperti zaman koas), sedih ketika ngeliat orang senang. Hmm, itu sih, walaupun gak bisa jamin diri sendiri bisa ngehindarin dari melakukan hal-hal diatas, tetapi ntah kenapa langsung turun respect ketika didepan mata ngeliat orang ngelakuin itu. Semoga dijauhkan dari menjadi seperti itu juga.
8. Sisfita DU
Ini semua tergantung situasi hati saat kejadian. Bisa dibilang et causa mood saya yang masih swing. Terkadang bisa karena si teman yang emang bermasalah, bisa karena kata-katanya yang nggak di filter, atau tingkah konyolnya dia yang nggak pake dipikir dulu apa orang bisa tersinggung atau nggak, dan yang paling berpengaruh emang kondisi hati. Kita nggak bisa selalu beranggapan orang itu salah, mereka yang bikin kita nggak suka ke mereka. Karena kita nggak bisa menuntut semua orang bertingkah sesuai dengan apa yang kita suka. Apa yang kita mau. Jadi balik lagi, ke hati sendiri. Kamu bisa ngontrol hati nggak? Kalau nggak yaa, perasaan tiba-tiba nggak suka sama orang bakal mudah mampir walaupun tu orang temen dekat sendiri. Balik lagi, semua yang nyebapin "ketidaksukaan" yaa emang HATI sendiri. Perbanyak koreksi diri kayaknya daripada cari-cari kesalahan orang.
9. Zahara B.
Since I found this one 3 tahun yll, aku jadi jarang terganggu sama bad habit seseorang, ya karna namanya juga manusia. Imperfect. Pasti ada aja cacatnya. Jadinya sering kayak "yaudahlah ya. Orang ni kan perangainya macam-macam." Ngertiin aja. Toh banyak banget hal yang musti dipusingin selain perihal keganggu karna sikap orang. Trus aku mikirnya, kalo kita jadi terganggu atau ikutan negatif karna orang itu, berarti kita kalah sama ego kita sendiri. Orang bisa memberi pengaruh apapun, bisa melakukan apapun sampai hal-hal yang ga masuk di nalar, tapi kan kendalinya ada di kita. Kita yang memutuskan apakah kita akan tersinggung/terganggu dengan sikap buruk orang itu atau nggak.
10. Puspita A.
Kalau orang itu ngga menghargai orang disekitarnya dan cenderung udah ngasih penilaian duluan sebelum coba memahami. I mean setiap individu itu beda latar belakangnya, aspirasinya, prioritasnya, dan pasti ada alasan di balik semuanya. Jujur aku juga masih belajar sih buat lebih memahami dan menjadi asertif atas apapun yg dilakukan orang karena kita ngga pernah tau bagaimana kita udah nyakitin seseorang dengan ketergesaan kita ngasih penilaian.
11. Rezki GS
Ketika seseorang men-judge terlebih dahulu tanpa tahu alasan dibalik sesuatu itu terjadi. Ingat, selalu ada alasan mengapa itu dihadirkan. Lapangkanlah hati dan luaskanlah wawasan, belajar dari kisah orang lain, bacalah banyak buku dan petiklah pelajaran dibalik sesuatu.
32. Do you ever feel you're not friends, with some of your "friends"?
1. M. Syukran GS
Of course I am, I live like a sims people. In relation there are "just met" acquitances, friend, bf, and bff (I think the last 2 I don't have) wkwkw. But we live in Indonesia, the person you just met today maybe call you friend on the next day.
2. M. Irfan
Hahaha,,,, iya ini kadang-kadang saya rasakan, kadang memang ada hal yang buat teman jengkel juga--- dan bahkan pernah ngerasa kalau saya dijauhi gitu... Wkwk padahal cuma defense ego aja kayaknya... Ini lebih ke diri kita sendiri sih...
3. Wirza RP.
Of course, we have that one 'friend'. The one who only come when she/he needs you. They could be my friend, but just that 'friend', the one I may not barely remember someday.
4. Hanifa H.
Yeah. A couple times. Menurut aku teman itu yang kita sama-sama punya keterikatan hati. Kalau misalnya gak ada keterikatan, itu bukan teman sih menurutku. Hanya kenal/ dua orang/beberapa orang yang bersama pada suatu waktu di suatu tempat.
5. Fania PI
Aku jarang mikir-mikir masalah yang kek gini. Soalnya perasaan aku udah abis buat mikirin masalah yang lain.
6. Ulfayanti S.
Pernah gak ya, hm pernah kali ya, tapi semenjak saat itu aku jadi anggap dia bukan temen akrab gitu wkwk. Beda kan ya kalau orangnya emang introvert atau dia extrovert tapi gak cerita sama kita. Nah dia ini extrovert kok, waktu itu aku tau suatu hal tentang dia dari orang lain, dan berarti dia lebih deket sama orang itu kan padahal aku udah anggap dia temen deket banget hehe. Semenjak itu kita cuma say hi doang kalau ketemu wkwk jahat sih, tapi ya gitu kesibukan masing-masing juga buat jarak makin jauh. Kalau kata mamanya temen aku, emang semakin kita dewasa, semakin sempit dan sedikitlah circle kita :) Soalnya kita udah tau pertemanan mana yang perlu dan pertemanan mana yang toksik buat kita :)
7. Gaby D.
Karena orangnya insecure-an, yaa terkadang. Tapi selalu ada hal-hal sweet yang dilakuin temen yang bisa membuat pikiran itu hilaang. Jadi, usahakan selalu liat hal positifnya.
8. Sisfita DU
Of course I do. Ahhahhaha. Apalagi untuk manusia seperti saya yang masih sangat amat banyak kekurangan. Merasa saya sendiri, saya bukan temannya dia, dll. Bulshit emang. Tapi mau gimana, hati mudah dibolak balik. Kadang berasa punya teman sekompi, kadang merasa sendiri. Sama kayak orang skizoafektif, kadang manik kadang depresi.
9. Zahara B.
Selama 6 tahun kuliah ini, lebih tepatnya dalam 2 tahun terakhir, aku pernah 'kehilangan' 3 teman. Yang satu alhamdulillah udah kembali dengan sempurna, yang satu kembali parsial, yang satu ga akan pernah kembali. Tapi yaudalah. People come and go.
10. Puspita A.
Jujur jarang, lebih sering ngga dianggap teman sama orang yang ngga ku anggap teman wkwkw. Loh kok jleb. Awal-awal sih masih bingung gitu, kok bisa ya rasa dekat itu dirasakan beda sama orang. Sampai akhirnya sadar kalau ya mungkin akunya yang se-misterius itu dan jarang berbagi dengan mereka. Mungkin buat merasa saling dekat emang yang dibutuhin keterbukan antara kedua pihak kali yaaa.
11. Rezki GS
Pernah, ketika seorang teman baik (aku nyaman sama kepribadiannya yang baik, ramah, dan kami sefrekuensi) tapi semua berubah ketika dia juga memperjuangkan apa yang sedang aku perjuangkan. Bukan ambisius, bersaing saja secara baik, tanpa menekan satu sama lain. Akhirnya dia tidak menang (sudah mundur) dan aku masih disini.
33. What do you usually do when you are home alone?
1. M. Syukran GS
Check my socmed, work out, watch movies (mostly), watch TV (news/movies/talent shows only), do some house chores, playin' with my cat.
2. M. Irfan
Kalau sendiri di rumah yang dilakuin: nonton, game, masak, nyuci baju,,, but kebanyakan ngabisin waktu sibuk dengan fikiran sendiri mikirin itu, mikirin ini, dalam kata lain bermenung,,, ya saya suka berkelana dengan pikiran sendiri dan ini bisa berjam-jam hingga tau-tau udah magrib aja...
3. Wirza RP.
Thinking about making money. Hehe. you can call me 'matre girl' but in a good way.
4. Hanifa H.
Kalau settingnya di rumah:
(1). Thinking. Deep thinking. Memikirkan apapun. Mikirin hal yang penting. Mikirin hal yang gak terlalu relevan. Mikirin hal gak penting.
(2). Self reflection.
(3). Coba-coba masak.
Kalau di kost:
Tidur-nonton-makan- bersihbersih-bacabaca-makan-tidur. Gitu gitu aja
5. Fania PI
Kalo di rumah sendiri tu aku sebelum bersantai berleha-leha, aku pasti masak nasi dulu lalu cuci piring. Setelah itu aku di kamar youtube-an nonton tonight show wkwk. Kalo lagi putus asa aku nonton video motivasi nya Jack ma atau CEO-nya tokped yang udah berulang-ulang kali aku putar biar feel better. Kalo abis vidcall sama adikku yang kuliah akuntansi, aku suka liat akun Instagram yang bahas bahas masalah bisnis gitu biar connect aja kalo ngobrol. Kalo lagi jenuh butuh yang santai aku nonton film Korea. Kalo lagi semangat, aku nyanyi-nyanyi sendiri dikamar sambil dengerin lagu yang sama diputer 6 kali. Buka home Instagram dan nge-like semua postingan temen yang muncul pada saat itu atas dasar keadilan. Saat mata aku udah pedih liat layar hape kelamaan, aku dengerin podcast apapun di Spotify atau Joox, baca buku self-improvement yang udah dibeli tapi belum dibaca, streaming denger siaran penyiar radio favorit aku hehe, ya memang seniat itu. Maskeran dan luluran.
6. Ulfayanti S.
Melakukan sesuatu. Tapi ini sih ada hadist atau pepatah arab gitu, ku lupa yang bilang, kita yang sebenarnya adalah diri kita saat sendiri. Jadi kalau kita emang sholeh, ada atau tidaknya orang lain bukan sebagai syarat kita berbuat baik, saat sendirilah Allah nilai kita tetap bisa istiqomah buat ngerjain amalan atau selama ini cuma riya :” Jadi pas sendiri emang tidak berkurang sedikitpun semangat berbuat baiknya, kan yang nilai Allah, bukan orang lain. Dan semoga kita mati dalam keadaan kebiasaan baik kita pun apalagi kalau kita lagi sendiri.
7. Gaby D.
Nonton absolutely! My favorite one. Nonton drama korea, sambil nyemil. Selain itu, karaoke-an dengan mic atau speaker make youtube. Ngedance. HAHAHA
8. Sisfita DU
Ahahahhaa beraatt nihh. Bakal ketahuan kalau saya MAGERUN orangnya. Tapi nggak juga. Terkadang bisa sibuk sesibuknya namun terkadang bisa males semales-malesnya. Tapi yang pasti setiap saya sendiri, musik bakal selalu jadi teman main saya. Ntah hanya sekedar mendengarkan atau bahkan sambil bersenandung parau. Ini buat yang wajib. Untuk sunnahnya beragam. Bisa nonton youtube, beberes rumah, atau hanya sekedar bersantai rebahan dikamar. Jujur, tak menarik memang~
9. Zahara B.
Baca. Apapun. Baca thread twitter, baca berita di CNN/BBC, baca jatah gratis 3 artikel per bulan di Medium dan 8 artikel gratis di New York Times (belum punya duit buat subscribe huhu), baca buku hasil borongan di BBW, kadang-kadang novel (picky sih ini, tapi kalau emang bagus banget atau unik gitu ya tertarik juga), and the last one baca jurnal HAHA tapi seriusan ScienceDirect ama ResearchGate di combine dengan sci-hub.tw itu favorit bgttt
10. Puspita A.
Sekarang lagi ngekos. Rebahan sihh fix sambil nonton netflix atau youtube. Kalau lagi ada yang harus dikerjain ya sambil ngetik, tapi jarang huhuhu karna lebih sering di kosan udah di jam tidur doang sama jam kontemplasi kalau lagi ngga bsa tidur. Otaknya bisa ngawang kemana-mana. Well ini ngga sehat gengs jangan lupa diseimbangkan hidupnya wkwkwk.
11. Rezki GS
Wohooo home alone is my fav one btw! Tiduran dikamar, baca-baca buku atau mungkin scrolling down tumblr/blog, dan juga nonton youtube tentang issue terkini. Trus kemudian ngerasa ga produktif... karna anak kost, ngerasa kok tadi ga nyuci ya? Kok tadi ga masak aja ya? Eh mending tadi belajar teori, bahas-bahas soal/latihan persiapan toefl. Seketika ngerasa ga jago ngatur waktu, padahal membaca juga salah satu kegiatan produktif.
34. Complete the sentence: I have a lot of...
1. M. Syukran GS
....dark secrets?
2. M. Irfan
I have a lot of thing to achieve.... Ya banyak yang belum dicapai dan sering bikin strategi dan planning tertentu untuk dapatinnya walaupun kadang sering hanya planning without action... Juga I have a lot of stuff to worry... Kadang cuma hal random yang muncul tiba-tiba di kepala dan kadang sering ganggu aktivitas sehari-hari juga... Apakah ini GAD? I WISH NOT...
3. Wirza RP.
Bobo magazines. And INO, and GIRLS, and KREATIF, and.....
4. Hanifa H.
I have a lot of plans yang akan dilakukan dimasa depan.
5. Fania PI
I have a lot of money. Amiin
6. Ulfayanti S.
I have a lot of random thoughts (ini bener gak ngek grammarnya? Wkwk
7. Gaby D.
I have a lot of goals to reach. Banyak list-list dimasa mendatang yang mau diwujudkan, jadi harus bertahan. Semakin besar, semakin banyak to do list-nya, walaupun gak kecatat karena gak tipe nyatat, semacam setiap ada hal-hal itu bikin jadi ngomong ke diri sendiri "hoo gitu, ntar saya kalo udah gini, maunya beginiii."
8. Sisfita DU
I have a lot of secret! But saya juga banyak cerita yang diumbar.
9. Zahara B.
A lot of... things to be grateful. Terutama terkait orang-orang disekitar. Keluarga dah pasti lah ya. Mungkin disini lebih dititikberatkan ke teman. Alhamdulillah. Hingga hari ini aku ga merasa kekurangan teman. Dalam artian, definisi teman sehidup sesurga ku untuk saat ini sudah cukup. I have enough shoulders to cry on. I mean bukan berarti aku manja juga, dikit-dikit curhat, nope. I mean disaat aku udah mau apnu, I have enough 'bagging' dalam wujud manusia.
Yang belum ada itu, teman ibadah sunnah seumur hidup WKWKWK
10. Puspita A.
Hmmm mimpi sepertinya. Sekarang lagi coba belajar untuk menyeimbangkannya dengan realita agar bisa lebih bahagia
11. Rezki GS
I have a lot of blessing (I feel it, Alhamdulillah).
Merasa sangat dicintai keluarga dan lingkungan juga salah satu harta yang tak ternilai harganya, sesuatu yang tak terlihat namun menguatkan.
35. If you had the chance to "restart" your life, would you take it? Remember, there is no going back after.
1. M. Syukran GS
I'm not. I already regret everything sometimes, don't want to make my self cryin' over and over again for what I've got bcos I feel blessed today.
2. M. Irfan
Nope I wouldn't... I just have to continue my live event, it doesn't fit perfectly with me... Ntar kalaupun hidup kita bisa terulang dari awal apakah ada jaminan kita akan bahagia dengan hidup baru kita tersebut? Belum tentu kan.... Makanya fokus aja dengan yang sekarang, perbaiki jika ada kurang, dan banyak bersyukur aja...
3. Wirza RP.
I won't take it. Naah. I mean we all have mistakes right? Maybe we could just rewind our life and not making the same mistakes, but who would guarantee you're gonna get the same good things that you've had now?
4. Hanifa H.
Gak mau. Aku merasa aku baik-baik saja sekarang. I'm enough. Gamau ambil risiko dengan restart hidup. Cukup jalani hidup dan berusaha jadi yang terbaik dari diri sendiri.
5. Fania PI
Yes! Memang sih hidup yang sekarang sudah lumayan oke menurutku. Tapi sebenernya ada beberapa aspek di diri aku yang menurun dan meningkat di aspek lainnya. Dulu waktu jaman SD & SMP aku tu aktif banget. Tiga kali jadi ketua kelas, satu kali wakil, jadi ketua regu Pramuka, jadi pemimpin upacara, ikut paskibra dari mulai kulit ku coklat aja sampe jadi coklat gelap, ngisi kultum Jumat haha, jadi sekretaris OSIS, jaman SMP kelas 7 tu aku ngekos sendiri di Bandung, super mandiri saat itu. Lalu tibalah masa SMA, aku masuk aksel, dan kerjaku hanya belajar saja dengan giat hehe. Berharap nanti terbayar dengan dapat tempat kuliah yang pas di hati. Pas kuliah, di luar bayangan ternyata aku lulus di tempat yamg didoakan orang tuaku tapi tidak masuk list doaku hehe. Agak takut karena jaman sekolah dulu sangat tidak suka biologi. Tahun awal menjalaninya kepikiran mau ngulang SBMPTN lagi, jadi hilang minat buat ikut ikutan organisasi dll. Tapi ternyata ku super plin-plan pada waktu itu. Jadilah aku tetap di kampus ini sampe sekarang hehe. Tapi ya bener bener jadi follower aja. Sering banget ada part merasa bodoh, perasaan dulu jaman sekolah engga pernah merasa bodoh kaya gini lah. Semenjak ngampus tiap ujian tu cemas, hidup rasanya penuh kecemasan, perasaan dulu jaman sekolah engga pernah cemaslah, selalu relax. Tapi ada juga beberapa aspek di diri aku yang lebih bagus sekarang dibanding dulu. Jadi kalo dikasi kesempatan buat restart aku mau. Tapi kalo engga dikasi kesempatan juga gapapa , aku udah cukup puas dengan hidupku yang sekarang.
6. Ulfayanti S.
Hahaha capek cuy ngulang dari awal. Mending repair aja yang sekarang. Pernah sih terbesit pengen ngulang waktu, waktu papa aku sakit dan aku bisa bener-bener fokus rawatnya, jadi sekarang mungkin aja papaku masih hidup. Tapi setelah dipikir-pikir, ngapain merubah ketetapan Allah. Orang kalau kita beriman berarti juga mengimani takdir baik dan buruk kan, jadi ya gitu jalanin aja yang sekarang dengan sebaik-baiknya. Lakuin yang emang buat kita gak mikir bakal balik lagi buat memperbaiki sekarang (?) Ya gitu deh. Do ur best aja buat sekarang.
7. Gaby D.
Take it, karena why not? Hahaha selagi ada kesempatan, coba aja kaaan.
8. Sisfita DU
Hmmm, maybe dokter hewan. AHAHHAHAHAA.
9. Zahara B.
Nggak.
Alasan 1: I love myself since I was born and today and everything happened in between, even the worst ones. Waktu ngalaminnya emang bikin mati, terutama that moment waktu "dibangsatin" konsulen X wkwkw. Tapi kalo diingat lagi sekarang, jadi kayak ada pelajaran yang bisa diambil. "Ive passed it dan ternyata aku masih hidup kok. Ternyata aku bisa bertahan kok." Yang dulu dianggap gabisa dilalui, ternyata bisa. Jadi semacam cadangan kekuatan gitu.
Alasan 2: I'm already in love with all the people around me, with all of their imperfections, bcos they are the people who made me who I am today. Allah has made me grow through them and I don't know apakah aku akan mendapatkan formasi orang-orang yang sama kalau aku harus memulai semuanya lagi dari awal.
10. Puspita A.
Ngga sepertinya, karna itu yang bikin aku seperti sekarang. Emang ngga semuanya indah, banyak yang menyakitkan yang bikin mau nyari pintu keluar terdekat saat itu, tapi setelah beberapa tahun kemudian, sedikit bersyukur. Well pada akhirnya ngga ada yang benar sia-sia kan dalam hidup ini, apapun itu.
11. Rezki GS
Nope. I've accepted every little things that happened and passed in my life (bad or good). There's always lessons learned behind the mistakes. Learn form the past, accept it, and don't let it happen twice. Bismillah, be the better one for the next day.